Namaku Ima, sehari-hari
bekerja sebagai GTT (Guru Tidak Tetap) di salah satu SMP Negeri. Pulang sekolah
hingga menjelang 1/3 malam pertama aku masih disibukkan dengan menjadi tutor
bimbel dan guru privat. Boleh dibilang aku ini wanita karier yang luar biasa
sibuk. Soal penghasilan jangan ditanya, begh …. PAS-PASAN. Pas …ti kurang, pas…ti
habis, tapi pas…ti hidup kok.
Yang namanya guru wajib punya otak canggih. Tidak sekedar
pandai bertanya, tapi harus fasih pula menjawab. Apalagi murid-murid Zaman Now, suka banget mancing guru dengan
pertanyaan yang lumayan mendidihkan kepala, yang tidak bisa dijawab hanya
dengan mengandalkan buku. Karena itulah aku bergantung banget dengan yang
namanya “Mas Google”. Di saat murid-muridku dengan semangat jibaku tai nya
menggerus isi otakku dengan pertanyaan berat, maka mulailah tanganku meraba
ponsel android negeri tirai bambuku dan menyapa layanan Chrome.
Mulailah
ku mengetik di papan pencarian: Negara
yang memiliki bendera ter …Yah, yah …yah sial. Belum sempat tanya berlanjut
ponsel androidku kembali mati. Waduh… bisa berantakan ini urusan. Mana charger
tak ada, power bank pun lupa punya.
Kejadian
tak menyenangkan seperti ini sudah puluhan kali kualami. Tapi aku sadar, mana
ada sih smartphone android yang batere nya bisa tahan lama? Apalagi kalau udah
kebanyakan aplikasi. Masalahnya, di balik penampilan ramping ponselku ada
puluhan aplikasi medsos yang menurutku eman-eman sayang kalau harus dihapus. Apa
kabar eksistensiku di IG kelak? Statusku di belasan grup whatsapp bagaimana? Bisa-bisa
aku terlupakan dari sejarah pertemanan.
Maka
beginilah nasib smartphone tirai bambuku yang hanya bertahan di hitungan jam. Kalau
sudah seperti ini, aku hanya bisa meratap mengingat kembali kenangan lamaku
dengan HP Nokia jadul 8250. Zaman kuliah dulu dengan batere sisa 1 strip saja
aku masih bisa menelpon pacarku hingga berjam-jam. Demam sih demam tuh HP
jadul, tapi baterenya masih selalu nyisa. Saying Nokia tiba-tiba melesap pergi
tanpa kabar seiring membanjirnya produk smartphone merek negeri timur yang kaya
dengan aplikasi medsos. Lalu terlontarlah kalimat pengandaian dari bibir ibuku
yang setia dengan merek lama: Andai Nokia
juga ngeluarin smartphone …. Diam-diam aku mengamininya.
Pucuk
dicinta, eh si ulam mendadak tiba. Seolah HMD Global Indonesia menguping
khayalan Ibuku. Di hari Kamis, 11 Januari 2018 lalu tanpa sengaja aku membaca
artikel yang mengabarkan bahwa mereka resmi meliris produk smartphone dengan
nilai yang dimiliki oleh seri ponsel Nokia pada umumnya. Ya, apalagi kalau
bukan “Nokia sebagai HP tangguh yang punya daya super”. Ohya lupa
kuperkenalkan, namanya Nokia 2.
Kulihat
tampilannya sekilas hampir sama dengan smartphone lamaku, hanya sedikit lebih
gendut, tapi tetap muat kok di saku celana. Dibandrol dengan harga RP 1499.000,
sedikit lebih murah dari kakak-kakak seperguruannya seperti Nokia 3, 5 dan 6. Dan
seolah menjawab kegelisahanku, ponsel pintar ini juga didukung dengan oleh
batere 4100 mAH yang dapat bertahan 2 hari dalam sekali pengisian penuh. Wow … jarang-jarang
lo ada smartphone low end yang
kapasitas baterenya memuncak seperti itu.
Tampilan
sederhana Nokia 2 juga dilengkapi tombol navigasi digital tapi tidak ada
pemindai sidik jari. Buat kamu yang ingin melindungi data ponselmu, masih ada
kok belasan pengunci aplikasi lain yang bisa kamu temukan di play store. Dengan
layar sentuh LCD LTPS seluas 5 inci dan resolusi 1280 x 720 piksel, dijamin
mata nggak perlu micing-micing deh, karena sudah pasti terang, tajam dan
jernih. Apalagi ada kaca anti gores Gorilla Glass, maka selamatlah layar
ponselmu dari cakaran beruang. Eitt … belum selesai, kabarnya cangkang Nokia 2
terbuat dari satu blok alumunium utuh. Kalau kesenggol jatuh, lecetnya juga
nggak perlu masuk UGD.
Jeroan
Nokia 2 juga dibekali prosesor QualComm Snapdragon 212 dengan ram 1 GB, nggak
sekeren QualComm Snapdragon 410 sih yang bisa mendukung 64-BIT dan punya AES.
Untuk memori internal hanya ada 8 GB tapi masih bisa kok diekspansi hingga 128
GB dengan kartu Micro SD, jadi buat kamu yang ingin menyimpan lebih banyak
foto, video dan file masih bisa tertolong. Nokia 2 juga didukung oleh dual sim
card dengan 4G LTE, jadi kamu masih punya cadangan kalau sekali-kali paketan
habis. Nah, buat kalian yang suka cekrak-cekrek
Nokia 2 disempurnakan dengan kamera utama 8 MP dan kamera depan 5 MP. Produk ini
juga akan terus mengalami penyempurnaan agar nantinya menjadi ponsel android
yang lengkap, sempurna, aman dan kekinian. Yah,lakukan lebih banyak hal dengan Nokia 2.
Tapi
balik lagi ke jargon lama Nokia: “Teknologi
Yang Mengerti Anda”, secanggih-canggihnya
ponsel, harus bisa mudah digunakan oleh semua kalangan, termasuk mereka bapak-bapak,
ibu-ibu yang sudah berumur tapi masih ingin tampil eksis di medsos. Seperti ibuku,
hehe … Nokia 2 adalah jawaban dari pengandaian mereka. Sementara bagiku pribadi
sangat bersyukur karena ponsel ini dilengkapi oleh fitur google assistant, yang
memudahkanku melakukan pencarian untuk pertanyaan murid-murid yang kejar
deadline.
Nah,
buat kamu yang tertarik mau ganti ponsel, Nokia 2 adalah pilihan paling tangguh
yang bisa kamu andelin. Datangi segera gerai HP terdekat. Perlu direnungkan
memilih ponsel itu udah kayak milih pacar. Mau cari yang sederhana tapi tahan
lama, atau mau cari yang canggih tapi nyusahin? Nokia 2, tampil gaya, hemat
daya, murah di biaya.
#NokiakinidenganAndroid
#NokiakinidenganAndroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar