Jumat, 24 November 2017

9 Fakta Unik Doraemon Yang Bikin Kamu Nepuk Jidat



Doraemon adalah robot unik yang datang dari abad ke 22 dengan misi menolong Nobita dari kegalauan nasib di abad ke 21. Serial anime Jepang yang rutin tayang setiap hari Minggu ini menyisakan setidaknya 9 fakta unik yang bakal bikin kamu mencet jidat (mikir).

1.    Doraemon Tayangan Lintas Generasi
Doraemon pertama kali ditayangkan di layar TV Indonesia pada tahun 1974 di TVRI Jogya, dan di tahun 1989 RCTI mulai menayangkannya setiap hari Minggu pukul 08.00 WIB hingga saat ini, setelah sebelumnya sempat bergeser ke SCTV sekitar tahun 90 awal. Itu artinya Doraemon telah menghiasi layar kaca Indonesia kurang lebih 43 tahun dengan 2540 episode, mengalahkan anime sejenis seperti Crayon Shinchan yang hanya mencapai 820 episode. Dalam hitungan kasar mereka penggemar Doraemon di tahun ’74 saat ini usianya telah mencapai lebih dari separuh abad dan tidak sedikit yang sudah menyandang predikat kakek. Karena Doraemon tidak pernah mengalami pengembangan karakter atau penambahan pemain baru ala sinetron Indonesia, maka tidak sulit bagi generasi tahun ’74 memperdebatkan Doraemon dengan anak cucu mereka yang juga menggemari tayangan lintas generasi ini.
2.      Gaya Bicara Dubber Yang Khas
Cuma di Doraemon kita bisa mendengar suara serak kucing jantan berteriak di ost opening “Hey... baling-baling bambu!”. Atau bagaimana Giant dengan suara berat menahan geram memanggil “Nobitaaaa...!”. Dan yang sempat menjadi viral adalah tawa seringai Suneo yang terkesan licik dan merendahkan Nobita “Hehehe ...”. Ketiganya mewakili karakter dubber Doraemon yang begitu khas. Meski sempat mengalami regenerasi suara beberapa kali, tapi kekhasan tersebut masih bisa dipertahankan. Ibarat kata dengan mata terpejam sekalipun kita masih bisa menangkap alur ceritanya hanya dengan mengandalkan kekhasan suara.
http://metropolitan.inilah.com
3.      Telinga dan Ekor Doraemon
Dulunya Doraemon memiliki daun telinga. Namun pada suatu siang, ketika Doraemon sedang terlelap, seekor robot tikus menggigit kedua daun telinganya. Sejak saat itu Doraemon merasa trauma bertemu tikus. Bukannya gigih memburu, Doraemon justru berteriak ketakutan. Berbeda dengan ekor kucing kebanyakan yang berfungsi sebagai penyeimbang ketika berjalan di ruangan sempit atau ketika melompat menerkam mangsa, ekor Doraemon berukuran jauh lebih kecil dan berwarna merah. Fungsinya seperti tuas, jika ditarik Si Dora bisa mendadak off.

4.      Doraemon Berjalan Dengan Dua Kaki
Doraemon adalah mamalia berkaki dua, berjalannya pun tegak selayaknya manusia karena memang dia hanya robot kucing rakitan manusia. Lagipula sulit dibayangkan jika kaki Doraemon ada empat layaknya kucing biasa, dia harus berjalan dengan gaya membungkuk, dikhawatirkan isi kantong ajaibnya tumpah dan semua orang berebut mengambilnya. Wah, jika benar-benar kejadian maka pintu pink akan menjadi sasaran utama untuk dijarah.
5.      Doraemon Tidur Di Lemari
Berbeda dengan kucing kebanyakan yang bebas tidur di sofa, karpet, kolong bahkan kandang khusus, Doraemon justru memilih aman tidur di rak atas lemari geser lengkap dengan selimut, itupun tak bersama Nobita padahal mereka satu gender. Ada dua alasan yang paling mungkin mengapa Doraemon memilih lemari sebagai tempat tidur. Pertama, agar aman dari serangan tikus, dengan mengabaikan fakta bahwa tikus adalah binatang pengerat yang hobi melubangi furniture, lebih-lebih lemari. Alasan yang kedua sedikit masuk akal, Doraemon takut bermimpi dan tanpa sengaja mengeluarkan alat, lalu Nobita memanfaatkannya sementara Doraemon masih terlelap.
6.      Kue Dorayaki
Dorayaki adalah kue tradisional Jepang berbentuk bundar, sedikit tembem, dibuat dari dua lembar penekuk yang direkatkan dengan selay kacang. Kue ini pertama kali diperkenalkan tahun 1914 dan menjadi populer di Indonesia karena menjadi cemilan kesukaan Doraemon. Bentuk dorayaki lucu seperti gong, dan dalam bahasa Jepang diartikan sebagai dora.

7.      Plot Yang Monoton
Kecuali Doraemon The Movie, serial Doraemon yang tayang di TV cenderung menghadirkan plot yang cenderung mudah ditebak di setiap episodenya. Dimulai dari permasalahan yang dihadapi Nobita, rengek-an manjanya yang memaksa Doraemon mengeluarkan alat dari kantong ajaibnya, lalu karena kecerobohan Nobita alat tersebut berpindah ke tangan Giant dan Suneo, dan akhirnya terjadilah petaka yang disesali keduanya. Anehnya, dengan plot yang terkesan monoton, Doraemon masih menjadi tayangan kartun yang paling ditunggu di Minggu pagi.

8.      Sisi Lain Karakter Tokoh
Nobita selalu digambarkan sebagai bocah kelas 4 SD yang pemalas, kurang pandai, ceroboh, tidak disiplin, benar-benar jauh dari kesan ‘protagonis super’. Namun di balik karakternya yang tidak patut diteladani, faktanya seumur hidup Nobita hanya setia menyukai dan menginginkan Shizuka, dalam arti kata Nobita bukan playboy. Lain Nobita, lain Giant. Bocah gembul yang arogan, temperamen dan suka memaksakan kehendaknya ini, di rumah justru menjadi seorang kakak yang begitu lembut menyayangi adiknya, Jaico. Dan Shizuka, meski dia digambarkan sebagai gadis cantik, cerdas, kaya, multitalent, baik dan suka membela Nobita dari serangan Giant dan Suneo, masih sering plin plan dan mengabaikan Nobita, lebih-lebih jika sudah bertemu Dekisugi. Hal ini seperti menegaskan karakter manusia seperti uang logam yang memiliki dua sisi, gelap dan terang. Karakter yang justru terasa ganjil adalah Dekisugi, selain tampan, bersih, pintar, multitalent, ramah, dia juga bijak dalam bersikap, adalah karakter yang terlalu indah untuk jadi nyata.
9.      Alat Doraemon Yang Mengilhami Perkembangan Teknologi Di Dunia Nyata
Kantong ajaib Doraemon yang berukuran kecil mampu menampung kurang lebih 4500 alat fiktif yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi virtual berkat perkembangan Iptek dan imajinasi manusia yang makin menggila. Diantaranya adalah printer 3D yang memungkinkan mencetak rupa dari sebuah desain secara digital, sehingga benda memiliki volume. Alat yang sama telah lebih dulu dikeluarkan Doraemon dari kantong ajaibnya demi membalas Suneo yang suka pamer. Bedanya printer 3D ala Doraemon ini mampu mengeluarkan output yang bahkan lebih besar dari printernya, hanya dengan memasukkan gambar dari objek yang diinginkan. Sementara di tahun 2008, muncul alat menyerupai baling-baling bambu. Martin Jetpack adalah sejenis pesawat yang dikaitkan ke pundak ala ransel dengan berat 243 kg. Ajaibnya, alat ini juga mampu menerbangkan manusia dengan jarak tempuh 50 km, dan kecepatan 100km/jam. Itu artinya dalam hitungan matematika, Martin Jetpack hanya mampu menerbangkan manusia tak lebih dari 30 menit. Namun dalam satu dekade ke depan, tidak menutup kemungkinan alat ini menjadi semakin sempurna dan mulai dijual bebas di pasaran. 




1 komentar:

Sinopsis Film Belahan Jiwa, Sukses Bikin Kita Bingung

Kalau ada film yang sukses bikin kepalaku pening, ya film Belahan Jiwa. Apalagi film Belahan Jiwa hadir di masa mudaku yang belum...