Doraemon adalah robot unik yang datang dari abad ke 22 dengan misi
menolong Nobita dari kegalauan nasib di abad ke 21. Serial anime Jepang yang
rutin tayang setiap hari Minggu ini menyisakan setidaknya 9 fakta unik yang
bakal bikin kamu mencet jidat (mikir).
1. Doraemon
Tayangan Lintas Generasi
Doraemon pertama kali ditayangkan di layar TV Indonesia pada tahun
1974 di TVRI Jogya, dan di tahun 1989 RCTI mulai menayangkannya setiap hari
Minggu pukul 08.00 WIB hingga saat ini, setelah sebelumnya sempat bergeser ke
SCTV sekitar tahun 90 awal. Itu artinya Doraemon telah menghiasi layar kaca
Indonesia kurang lebih 43 tahun dengan 2540 episode, mengalahkan anime sejenis
seperti Crayon Shinchan yang hanya mencapai 820 episode. Dalam hitungan
kasar mereka penggemar Doraemon di tahun ’74 saat ini usianya telah mencapai
lebih dari separuh abad dan tidak sedikit yang sudah menyandang predikat kakek.
Karena Doraemon tidak pernah mengalami pengembangan karakter atau penambahan
pemain baru ala sinetron Indonesia, maka tidak sulit bagi generasi tahun ’74
memperdebatkan Doraemon dengan anak cucu mereka yang juga menggemari tayangan
lintas generasi ini.
2.
Gaya
Bicara Dubber Yang Khas
Cuma di Doraemon kita bisa mendengar suara serak kucing jantan
berteriak di ost opening “Hey... baling-baling bambu!”. Atau
bagaimana Giant dengan suara berat menahan geram memanggil “Nobitaaaa...!”. Dan
yang sempat menjadi viral adalah tawa seringai Suneo yang terkesan licik dan
merendahkan Nobita “Hehehe ...”. Ketiganya mewakili karakter dubber Doraemon
yang begitu khas. Meski sempat mengalami regenerasi suara beberapa kali, tapi
kekhasan tersebut masih bisa dipertahankan. Ibarat kata dengan mata terpejam
sekalipun kita masih bisa menangkap alur ceritanya hanya dengan mengandalkan
kekhasan suara.
http://metropolitan.inilah.com
3.
Telinga
dan Ekor Doraemon
Dulunya Doraemon memiliki daun telinga. Namun pada suatu siang,
ketika Doraemon sedang terlelap, seekor robot tikus menggigit kedua daun
telinganya. Sejak saat itu Doraemon merasa trauma bertemu tikus. Bukannya gigih
memburu, Doraemon justru berteriak ketakutan. Berbeda dengan ekor kucing
kebanyakan yang berfungsi sebagai penyeimbang ketika berjalan di ruangan sempit
atau ketika melompat menerkam mangsa, ekor Doraemon berukuran jauh lebih kecil dan
berwarna merah. Fungsinya seperti tuas, jika ditarik Si Dora bisa mendadak off.
4.
Doraemon
Berjalan Dengan Dua Kaki
Doraemon adalah mamalia berkaki dua, berjalannya pun tegak
selayaknya manusia karena memang dia hanya robot kucing rakitan manusia. Lagipula
sulit dibayangkan jika kaki Doraemon ada empat layaknya kucing biasa, dia harus
berjalan dengan gaya membungkuk, dikhawatirkan isi kantong ajaibnya tumpah dan
semua orang berebut mengambilnya. Wah, jika benar-benar kejadian maka pintu
pink akan menjadi sasaran utama untuk dijarah.
5.
Doraemon
Tidur Di Lemari
Berbeda dengan kucing kebanyakan yang bebas tidur di sofa, karpet,
kolong bahkan kandang khusus, Doraemon justru memilih aman tidur di rak atas
lemari geser lengkap dengan selimut, itupun tak bersama Nobita padahal mereka
satu gender. Ada dua alasan yang paling mungkin mengapa Doraemon memilih lemari
sebagai tempat tidur. Pertama, agar aman dari serangan tikus, dengan
mengabaikan fakta bahwa tikus adalah binatang pengerat yang hobi melubangi
furniture, lebih-lebih lemari. Alasan yang kedua sedikit masuk akal,
Doraemon takut bermimpi dan tanpa sengaja mengeluarkan alat, lalu Nobita
memanfaatkannya sementara Doraemon masih terlelap.
6.
Kue
Dorayaki
Dorayaki adalah kue tradisional Jepang berbentuk bundar, sedikit
tembem, dibuat dari dua lembar penekuk yang direkatkan dengan selay kacang. Kue
ini pertama kali diperkenalkan tahun 1914 dan menjadi populer di Indonesia
karena menjadi cemilan kesukaan Doraemon. Bentuk dorayaki lucu seperti gong, dan
dalam bahasa Jepang diartikan sebagai dora.
7.
Plot
Yang Monoton
Kecuali Doraemon The Movie, serial Doraemon yang tayang di
TV cenderung menghadirkan plot yang cenderung mudah ditebak di setiap
episodenya. Dimulai dari permasalahan yang dihadapi Nobita, rengek-an manjanya
yang memaksa Doraemon mengeluarkan alat dari kantong ajaibnya, lalu karena
kecerobohan Nobita alat tersebut berpindah ke tangan Giant dan Suneo, dan akhirnya
terjadilah petaka yang disesali keduanya. Anehnya, dengan plot yang terkesan
monoton, Doraemon masih menjadi tayangan kartun yang paling ditunggu di Minggu
pagi.
8.
Sisi
Lain Karakter Tokoh
Nobita selalu digambarkan sebagai bocah kelas 4 SD yang pemalas,
kurang pandai, ceroboh, tidak disiplin, benar-benar jauh dari kesan ‘protagonis
super’. Namun di balik karakternya yang tidak patut diteladani, faktanya
seumur hidup Nobita hanya setia menyukai dan menginginkan Shizuka, dalam arti
kata Nobita bukan playboy. Lain Nobita, lain Giant. Bocah gembul yang arogan,
temperamen dan suka memaksakan kehendaknya ini, di rumah justru menjadi seorang
kakak yang begitu lembut menyayangi adiknya, Jaico. Dan Shizuka, meski dia
digambarkan sebagai gadis cantik, cerdas, kaya, multitalent, baik dan suka
membela Nobita dari serangan Giant dan Suneo, masih sering plin plan dan
mengabaikan Nobita, lebih-lebih jika sudah bertemu Dekisugi. Hal ini seperti
menegaskan karakter manusia seperti uang logam yang memiliki dua sisi, gelap
dan terang. Karakter yang justru terasa ganjil adalah Dekisugi, selain tampan,
bersih, pintar, multitalent, ramah, dia juga bijak dalam bersikap, adalah
karakter yang terlalu indah untuk jadi nyata.
9.
Alat
Doraemon Yang Mengilhami Perkembangan Teknologi Di Dunia Nyata
Kantong ajaib Doraemon yang berukuran kecil mampu menampung kurang
lebih 4500 alat fiktif yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi virtual
berkat perkembangan Iptek dan imajinasi manusia yang makin menggila. Diantaranya
adalah printer 3D yang memungkinkan mencetak rupa dari sebuah desain secara
digital, sehingga benda memiliki volume. Alat yang sama telah lebih dulu
dikeluarkan Doraemon dari kantong ajaibnya demi membalas Suneo yang suka pamer.
Bedanya printer 3D ala Doraemon ini mampu mengeluarkan output yang bahkan lebih
besar dari printernya, hanya dengan memasukkan gambar dari objek yang
diinginkan. Sementara di tahun 2008, muncul alat menyerupai baling-baling bambu.
Martin Jetpack adalah sejenis pesawat yang dikaitkan ke pundak ala
ransel dengan berat 243 kg. Ajaibnya, alat ini juga mampu menerbangkan manusia
dengan jarak tempuh 50 km, dan kecepatan 100km/jam. Itu artinya dalam hitungan
matematika, Martin Jetpack hanya mampu menerbangkan manusia tak lebih dari
30 menit. Namun dalam satu dekade ke depan, tidak menutup kemungkinan alat ini
menjadi semakin sempurna dan mulai dijual bebas di pasaran.
who like anime visit here too
BalasHapus