Jumat, 24 Agustus 2018

FILM 5 CM; GURATAN CINTA DALAM PERSAHABATAN


Jauh sebelum filmnya rilis, aku udah baca novelnya dan kuakui Donny Dirgantoro lebih dari sekedar api meracik kata. Novel garapannya udah kayak wikipedia, banyak banget wawasan baru yang singgah di otak. Novel bersampul hitam yang kuwarisi dari sahabatku (Benny) memang sudah lama kuandaikan untuk rilis sebagai film.
Dan ketika film ini beneran rilis, aku girang banget karena sosok Genta ‘sang leader’ dipercayakan kepada Fedi Nuril. Tapi sedikit mengecewakan saat tahu Raline Shah yang jadi sosok Riani. Aduh ... menurutku dia terlalu cantik, terlalu elegan untuk berada di kerumunan 4 pejantan. Masih menurutku, Si Riani versi Raline Shah juga kurang cerewet, jarang pake kacamata, rambutnya juga nggak pernah dikucir, tidak seperti gambaran Riani di novel. Kalau sosok Zafran, si penyair konyol aku sepakat kalau diperankan si imut Herjunot Ali, tapi sayang rambutnya kurang gondrong, terlalu klimis untuk menjadi seorang penyair gendeng. Si Ian gendut diperankan oleh Igor
vocalis Saykoji , bengkaknya sih udah dapet, tapi tampangnya kurang bokep. Nah yang bikin aku keki, Arial yang datar diperankan oleh Deny Sumargo, sementara Arinda kembarannya diperankan oleh  Pevita Pearce. Hayo ... dimana miripnya?
Bicara secara keseluruhan, aku lebih suka versi novelnya karena kutipannya jauh lebih banyak. Tapi sayang, ending di novel jatuhnya terlalu maksa, mana Genta jadinya ma Citra lagi. Kalau aku sih lebih dukung ending versi filmnya, dimana Genta masih ngejomblo dan pada akhirnya ketemu Arinda yang semakin mateng.
Ohya, buat kamu yang belum pernah baca novel atau bahkan belum nonton filmnya, aku bagikan sinopsisnya. Semua berawal dari persahabatan 5 orang beda karakter yang sepakat untuk menjadi diri mereka sendiri: Genta, Ariyani, Ian , Arial dan Zafran. Karena bosen keseringan ketemu, mereka memutuskan untuk vakum selama 3 bulan dan baru bertemu di tanggal 14 Agustus di Stasiun Senen. Genta sang leader, berencana mengajak 4 sahabatnya mendaki Puncak Mahameru di Kota Malang. Nah, kebetulan si Arinda ikut. Di sinilah kisah cinta segiempat mulai terbentuk.
Genta sudah lama naksir Riani, dan berdasarkan kacamata penonton awam dipikirnya Riani juga naksir Genta. Eh, ternyata meleset. Riani ternyata menyimpan perasaan terdalamnya untuk Zafran, yang terang-terangan naksir Arinda. Yang bikin sisi romantis film ini makin kuat, ternyata si cantik Arinda naksir Genta, hanya Genta dan selalu Genta. Di Ranu Kumbolo, surganya Gunung Semeru segala rasa terungkap dengan kalimat dialog Riani yang bikin pembaca, penonton melongo: “Tapi bukan kamu, Ta yang ada di hati Riani. Dia ... Zafran, Ta.”
Yah ... kalah taruh deh.
Adegan yang paling dramatis dan memaksaku sempat menangis dalam versi novelnya, adalah pas Ian jatuh dan dipikir udah mati. Sementara adegan paling konyol, adalah ketika Zafran dan Ian termakan omongan Genta untuk mendaki tanjakan cinta.  Terlepas dari semuanya, mau novel atau filmnya, 5 CM tetap menjadi hiburan paling menarik, karena di 5 CM kita belajar apa itu berjuang, menjaga cinta, persahabatan, dan bagaimana kita mencintai Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sinopsis Film Belahan Jiwa, Sukses Bikin Kita Bingung

Kalau ada film yang sukses bikin kepalaku pening, ya film Belahan Jiwa. Apalagi film Belahan Jiwa hadir di masa mudaku yang belum...