Jumat, 24 Agustus 2018

FILM BERBAGI SUAMI (POLIGAMI DALAM 3 VERSI)


Film yang disutradarai Nia Dinata ini bergenre dewasa dan akan sangat membosankan apabila ditonton mereka yang remaja dan belum memahami betul rumitnya hidup. Tapi bagi mereka yang udah dewasa, yang udah makan asam, garam, gula, cuka kehidupan, film ini jelas jadi tontonan yang paling nyepak di hati. Dalam film ini ada 3 frame kehidupan wanita dari kelas ekonomi berbeda yang terjebak dalam ikatan poligami.
Pertama ada Salma (Jajang C Noer), dokter kandungan yang harus menelan kenyataan pahit pada sebuah perayaan pesta suaminya Pak Haji (El Manik) ternyata sudah kawin lagi dengan Indri (Nungki Kusumawati) dan memiliki seorang putri bernama Ica. Perlahan seiring berjalannya waktu, Salma mulai belajar menerima kenyataan meskipun sang suami mulai jarang pulang dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah istri mudanya. Pak Haji sendiri adalah pengusaha yang kemudian merangkak menjadi tokoh politik, dan demi meningkatkan pamornya dia berhasil meyakinkan Salma untuk tampil di TV menanggapi isu poligami yang menimpa dirinya.
Ketika Pak Haji pada akhirnya terkena stroke, seorang wanita muda bernama Ima (Atiqah Hasiholan) mendadak muncul dan mengaku sebagai istri ketiga Pak Haji. Ima sendiri diketahui sebagai aktivis kampus dan lebih pantas menjadi pacar Nadin, putra pertama Pak Haji dari pernikahannya bersama dr Salma. Cerita poligami dr Salma dipungkas oleh prosesi pemakaman Pak Haji, dimana kembali seorang perempuan muda (Laudya Chintya Bella) dengan membawa seorang bayi datang dan menangis sesenggukan. Tapi rupanya dr Salma dan putranya Nadin (Winky Wiryawan) mulai terbiasa dengan kejutan seperti itu, tapi tidak dengan Indri istri keduanya.

Di frame kedua, ada kisah gadis desa bernama Siti (Shanty) yang dibawa ke kota oleh Pak Lik nya (Lukman Sardi) dan dijanjikan mengikuti kursus. Ternyata Pak Lik membawa Siti untuk dinikahi, hidup seatap bersama Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Diah Pitaloka) istri pertama dan kedua Pak Lik. Dia pun harus berbagi kamar yang sempit dengan anak-anak mereka. Hebatnya ketiganya bisa hidup akur, bahkan nyaris tak ada yang namanya rasa iri ataupun cemburu. Kehidupan rumah tangga yang sedianya kacau, membuat Siti dan Dwi nekat lari dari rumah, lebih-lebih setelah Pak Lik kembali dari Aceh dengan membawa istri yang keempat.

Sementara di frame ketiga, ada gadis seksi keturunan Tiong Hoa bernama Ming (Dominique Agisca Diyose) yang terjebak cinta terlarang dengan Koh Abun (Tio Pakusadewo), pemilik restoran tempat dia bekerja. Koh Abun sendiri sudah menikah dengan Cik Linda dan punya anak seumuran Ming. Demi mengejar kehidupan mapan, Ming mau menjadi simpanan Koh Abun, bahkan dia sempat mendapatkan jatah apartemen sebelum kemudian ketahuan Cik Linda. Koh Abun sendiri kemudian pindah ke Amerika bersama Cik Linda dan anak-anaknya, dan Ming terpaksa meninggalkan kehidupan mewahnya. Ming pindah dari apartemen dan menempati kamar kos di sekitar rumah Pak Lik (frame kedua), tepat di hari yang sama ketika Siti dan Dwi kabur. Restoran bebek Koh Abun juga menjadi tempat dr Salma (frame kesatu) melihat suaminya makan bersama istri mudanya.
Intinya, meski dalam kemasan 3 frame, tapi tetap saja cerita poligami Salma, Siti dan Ming tetap bermuara di tempat yang sama dengan ending yang mempertegas: betapa poligami adalah fakta kehidupan terumit yang akan sangat sulit
diterima kita para wanita.

sepakat ibu-ibu???

2 komentar:

Sinopsis Film Belahan Jiwa, Sukses Bikin Kita Bingung

Kalau ada film yang sukses bikin kepalaku pening, ya film Belahan Jiwa. Apalagi film Belahan Jiwa hadir di masa mudaku yang belum...