Minggu, 10 Desember 2017

9 Fakta Unik Universitas Negeri Malang, Yang Ngaku Anak UM Wajib Tahu



Sempat menempuh kuliah di UM selama 4 tahun, Ime mau merangkum fakta-fakta unik dari kampus yang sudah memberi Ime gelar S.Pd ini. Fakta-fakta yang cukup membanggakan, sekaligus mencengangkan tapi cukup layak untuk diketahui terutama buat kalian adek" lulusan SMA yang berencana mau ngelanjutin kuliah di UM. Nah, buat kalian para alumni ulasan ini bakal jadi nostalgia yang bakal bikin kamu mengerucutkan mulut sambil bilang: ooohhhh ... 
Penasaran???

1.    UM Adalah Kampus Tertua 

Cikal bakal berdirinya UM adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang diresmikan Menteri Pendidikan Pengajaran Dan Kebudayaan RI, Prof. Mr. Mohammad Yamin pada tanggal 18 Oktober 1954. Nama UM sendiri baru resmi disandang pada pertengahan tahun 1999 setelah sebelumnya dari tahun 1963 publik lebih mengenalnya dengan IKIP Malang. Dibandingkan kampus negeri tetangganya, UNIBRAW (Universitas Brawijaya) yang baru berdiri di tahun 1963 dan menyusul di belakangnya UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) di tahun 1964, UM jelas yang tertua. Demikian pula jika dibandingkan dengan 62 perguruan tinggi lainnya yang ada di Kota Malang, predikat sebagai kampus pelopor jelas masih disandang UM.
2.    Letak UM Yang Strategis

Letak kampus induk UM begitu strategis dan berada di pusat area dunia pendidikan. Dari arah barat laut, UM bertetangga dekat dengan UMM kampus 2, UNIBRAW, ITN kampus 1, SMUN 4 dan SMPN 8 Malang. Sementara dari arah tenggara, ada Universitas Widya Karya dan SMA Dempo. Dari arah timur ada kampus Wearnes dan MAN 3 Malang yang menambah kesempatan bagi mahasiswa UM untuk menambah relasi dari berbagai kalangan dunia pendidikan. Dan satu lagi yang membuat letak UM makin strategis, adalah dibangunnya Mall Matos di tahun 2005 yang awal berdirinya sempat ditentang.
3.    UM Punya 3 Kampus


Dalam perkembangannya UM punya 3 kampus. Pertama kampus induk di Jalan Semarang No 5 Malang, yang kedua kampus Sawojajar di Jalan Ki Ageng Gribig 45 Kedungkandang Malang, dan yang terakhir kampus 3 di Jalan Ir Soekarno, Kota Blitar yang dikhususkan untuk jurusan PGSD dan PG PAUD.
4.    Tiga Pintu Gerbang Yang Bikin Rancu

Awal kampus ini berdiri, pintu gerbang utamanya memang berada di Jalan Semarang seperti sekarang. Namun setidaknya sampai tahun 2010, pintu gerbang utama adalah di Jalan Surabaya 6 Malang, hal ini tentu menguntungkan bagi mereka yang nge kos di Jalan Surabaya, Terusan Surabaya, Sidoarjo dan Jombang. Ironisnya tidak sedikit dari masyarakat Malang dan sopir angkot yang menduga bahwa pintu gerbang UM sebenarnya di Jalan Veteran.
5.    Peringkat UM


Klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia menempatkan Universitas Negeri Malang di peringkat ke 13 dari 3320 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Peringkat ini berdasarkan kualitas SDM, manajemen, kegiatan mahasiswa, kualitas penelitian dan publikasi. Posisi UM berada setingkat lebih tinggi dari seniornya Universitas Negeri Jogya (UNY) di posisi 14, dan mengalahkan pesaing utamanya di Jawa Timur, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di posisi 21 dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di posisi 26. Sementara di level dunia, Universitas Eks IKIP Malang ini berhasil menempatkan diri di posisi 1256, sekali lagi mengalahkan seniornya UNY di posisi 3135 dan UPI di posisi 2298.
6.    Warna Jas Almamater Yang Kurang Identik

Warna jas almamater UM adalah dongker. Sayangnya warna ini kurang identik dan terlalu umum, karena beberapa kampus di Malang juga menggunakan jas almamater dengan warna yang hampir senada, seperti Universitas Merdeka Malang (UNMER) dan Politeknik Malang.
7.    Alumni UM Yang Populer


Bicara tentang alumni UM yang jumlahnya sudah mencapai ratusan ribu, ada sederet nama yang cukup populer baik dari kalangan pejabat, aktivis pendidik hingga selebritis. Sebut saja, Mantan Walikota Malang periode tahun 2003 – 2013, Bapak Peni Suparto, motivator kondang Mario Teguh, Wahyu Nur Hidayat aktivis Indonesia Mengajar, bahkan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia sekarang, Muhadjir Effendy tercatat pernah menempuh pendidikan sarjananya di UM tahun 1982.
8.    Sarat Cerita Horor


Keberadaan makhluk astral di UM sudah menjadi rahasia umum lintas generasi. Beberapa spot di kampus induk disinyalir sarat dengan cerita horor. Mulai dari penampakan wanita mirip kuntilanak yang kerap menggangu di gedung J9, genangan air di sekitar jalan perpustakaan, hantu muka rata di pertigaan belakang gedung A3, hingga yang paling populer hantu melayang di taman dekat fakultas sastra.
9.    Spot-Spot Yang Cukup Historis

Zaman aku kuliah dulu ada beberapa spot di UM yang cukup laris menjadi tempat nongkrong. Sebut saja cafe putih, di depan kantor pos arah ke asrama, cukup strategis untuk mempertemukan mahasiswa FMIPA, FT, FS, bahkan FE. Ada pula komplek pujasera dan Kopma yang menyediakan alternatif lunch yang lebih variatif. Buat kamu yang butuh tempat berbagi cerita yang menenangkan, ada teras depan perpustakaan yang cukup lapang, dan 2 gazebo di kedua sudut halamannya yang cukup meneduhkan. Dan yang tak kalah mendamaikan adalah deretan bangku panjang di belakang gedung A3, yang menjadi tempat yang mendamaikan untuk berkumpul bahkan hingga larut malam. Sayang, dalam perkembangannya gerbang UM dari arah Jalan Surabaya ditutup di waktu malam, dan akses masuk UM tidak lagi sebebas beberapa tahun lalu. Kalau ditanya spot mana yang paling menarik hingga sekarang? jawabannya tetap: Taman Depan Perpustakaan dunk ...

3 komentar:

  1. mau revisi, yg bener sma8 dan smp 4 kak, kakak kebalik, terimakasih:)

    BalasHapus
  2. hahaha... iya bener kebalik. maklum dah tua. thanks Dini

    BalasHapus
  3. Halo kak salam kenal ka, sangat membantu sekali artikelnya universitas di malang

    BalasHapus

Sinopsis Film Belahan Jiwa, Sukses Bikin Kita Bingung

Kalau ada film yang sukses bikin kepalaku pening, ya film Belahan Jiwa. Apalagi film Belahan Jiwa hadir di masa mudaku yang belum...