Sempat menempuh kuliah di UM selama 4 tahun, Ime mau
merangkum fakta-fakta unik dari kampus yang sudah memberi Ime gelar S.Pd ini.
Fakta-fakta yang cukup membanggakan, sekaligus mencengangkan tapi cukup layak untuk diketahui terutama buat kalian adek" lulusan SMA yang berencana mau ngelanjutin kuliah di UM. Nah, buat kalian para alumni ulasan ini bakal jadi nostalgia yang bakal bikin kamu mengerucutkan mulut sambil bilang: ooohhhh ...
Penasaran???
1.
UM
Adalah Kampus Tertua
Cikal bakal
berdirinya UM adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang
diresmikan Menteri Pendidikan Pengajaran Dan Kebudayaan RI, Prof. Mr. Mohammad
Yamin pada tanggal 18 Oktober 1954. Nama UM sendiri baru resmi disandang pada
pertengahan tahun 1999 setelah sebelumnya dari tahun 1963 publik lebih
mengenalnya dengan IKIP Malang. Dibandingkan kampus negeri tetangganya,
UNIBRAW (Universitas Brawijaya) yang baru berdiri di tahun 1963 dan menyusul di
belakangnya UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) di tahun 1964, UM jelas yang
tertua. Demikian pula jika dibandingkan dengan 62 perguruan tinggi lainnya yang
ada di Kota Malang, predikat sebagai kampus pelopor jelas masih disandang UM.
2.
Letak
UM Yang Strategis
Letak kampus
induk UM begitu strategis dan berada di pusat area dunia pendidikan. Dari arah
barat laut, UM bertetangga dekat dengan UMM kampus 2, UNIBRAW, ITN kampus 1,
SMUN 4 dan SMPN 8 Malang. Sementara dari arah tenggara, ada Universitas Widya
Karya dan SMA Dempo. Dari arah timur ada kampus Wearnes dan MAN 3 Malang yang
menambah kesempatan bagi mahasiswa UM untuk menambah relasi dari berbagai kalangan
dunia pendidikan. Dan satu lagi yang membuat letak UM makin strategis, adalah
dibangunnya Mall Matos di tahun 2005 yang awal berdirinya sempat ditentang.
3.
UM
Punya 3 Kampus
Dalam
perkembangannya UM punya 3 kampus. Pertama kampus induk di Jalan Semarang No 5
Malang, yang kedua kampus Sawojajar di Jalan Ki Ageng Gribig 45 Kedungkandang
Malang, dan yang terakhir kampus 3 di Jalan Ir Soekarno, Kota Blitar yang
dikhususkan untuk jurusan PGSD dan PG PAUD.
4.
Tiga
Pintu Gerbang Yang Bikin Rancu
Awal kampus ini
berdiri, pintu gerbang utamanya memang berada di Jalan Semarang seperti
sekarang. Namun setidaknya sampai tahun 2010, pintu gerbang utama adalah di
Jalan Surabaya 6 Malang, hal ini tentu menguntungkan bagi mereka yang nge
kos di Jalan Surabaya, Terusan Surabaya, Sidoarjo dan Jombang. Ironisnya
tidak sedikit dari masyarakat Malang dan sopir angkot yang menduga bahwa pintu
gerbang UM sebenarnya di Jalan Veteran.
5.
Peringkat
UM
Klasifikasi dan
pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia menempatkan Universitas Negeri
Malang di peringkat ke 13 dari 3320 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Peringkat ini berdasarkan kualitas SDM, manajemen, kegiatan mahasiswa, kualitas
penelitian dan publikasi. Posisi UM berada setingkat lebih tinggi dari
seniornya Universitas Negeri Jogya (UNY) di posisi 14, dan mengalahkan pesaing
utamanya di Jawa Timur, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di posisi 21 dan
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di posisi 26. Sementara di level dunia,
Universitas Eks IKIP Malang ini berhasil menempatkan diri di posisi 1256,
sekali lagi mengalahkan seniornya UNY di posisi 3135 dan UPI di posisi 2298.
6.
Warna
Jas Almamater Yang Kurang Identik
Warna jas
almamater UM adalah dongker. Sayangnya warna ini kurang identik dan terlalu
umum, karena beberapa kampus di Malang juga menggunakan jas almamater dengan
warna yang hampir senada, seperti Universitas Merdeka Malang (UNMER) dan
Politeknik Malang.
7.
Alumni
UM Yang Populer
Bicara tentang
alumni UM yang jumlahnya sudah mencapai ratusan ribu, ada sederet nama yang
cukup populer baik dari kalangan pejabat, aktivis pendidik hingga selebritis.
Sebut saja, Mantan Walikota Malang periode tahun 2003 – 2013, Bapak Peni
Suparto, motivator kondang Mario Teguh, Wahyu Nur Hidayat aktivis Indonesia
Mengajar, bahkan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia sekarang, Muhadjir
Effendy tercatat pernah menempuh pendidikan sarjananya di UM tahun 1982.
8.
Sarat
Cerita Horor
Keberadaan
makhluk astral di UM sudah menjadi rahasia umum lintas generasi. Beberapa spot
di kampus induk disinyalir sarat dengan cerita horor. Mulai dari penampakan
wanita mirip kuntilanak yang kerap menggangu di gedung J9, genangan air di
sekitar jalan perpustakaan, hantu muka rata di pertigaan belakang gedung A3,
hingga yang paling populer hantu melayang di taman dekat fakultas sastra.
9.
Spot-Spot Yang Cukup Historis
Zaman aku kuliah dulu ada
beberapa spot di UM yang cukup laris menjadi tempat nongkrong. Sebut saja cafe
putih, di depan kantor pos arah ke asrama, cukup strategis untuk mempertemukan
mahasiswa FMIPA, FT, FS, bahkan FE. Ada pula komplek pujasera dan Kopma yang
menyediakan alternatif lunch yang lebih variatif. Buat kamu yang butuh tempat
berbagi cerita yang menenangkan, ada teras depan perpustakaan yang cukup
lapang, dan 2 gazebo di kedua sudut halamannya yang cukup meneduhkan. Dan
yang tak kalah mendamaikan adalah deretan bangku panjang di belakang gedung A3,
yang menjadi tempat yang mendamaikan untuk berkumpul bahkan hingga larut malam.
Sayang, dalam perkembangannya gerbang UM dari arah Jalan Surabaya ditutup di
waktu malam, dan akses masuk UM tidak lagi sebebas beberapa tahun lalu. Kalau ditanya spot mana yang paling menarik hingga sekarang? jawabannya tetap: Taman Depan Perpustakaan dunk ...
mau revisi, yg bener sma8 dan smp 4 kak, kakak kebalik, terimakasih:)
BalasHapushahaha... iya bener kebalik. maklum dah tua. thanks Dini
BalasHapusHalo kak salam kenal ka, sangat membantu sekali artikelnya universitas di malang
BalasHapus